Rabu, 26 Mei 2010

Selasa, 13 April 2010

tentang cinta

CINTA & WAKTU
Alkisah di suatu pulau kecil, tinggallah berbagai
macam benda-benda abstrak: ada Cinta, Kesedihan,
Kekayaan, Kegembiraan dan sebagainya. Mereka
hidup
berdampingan dengan baik.

Namun suatu ketika, datang badai menghempas
pulau
kecil itu dan air laut tiba-tiba naik dan akan
menenggelamkan pulau itu. Semua penghuni pulau
cepat-cepat berusaha menyelamatkan diri. Cinta
sangat
kebingungan sebab ia tidak dapat berenang dan tak
mempunyai perahu. Ia berdiri di tepi pantai mencoba
mencari pertolongan. Sementara itu air makin naik
membasahi kaki Cinta.

Tak lama Cinta melihat Kekayaan sedang mengayuh
perahu. "Kekayaan! Kekayaan! Tolong aku! " teriak
Cinta. "Aduh! Maaf, Cinta!" kata
Kekayaan, "Perahuku
telah penuh dengan harta bendaku. Aku tak dapat
membawamu serta, nanti perahu ini tenggelam.
Lagipula
tak ada tempat lagi bagimu diperahuku ini." Lalu
Kekayaan cepat-cepat mengayuh perahunya pergi.

Cinta sedih sekali, namun kemudian dilihatnya
Kegembiraan lewat dengan
perahunya. "Kegembiraan!
Tolong aku!",teriak Cinta. Namun Kegembiraan
terlalu
gembira karena ia menemukan perahu sehingga ia
tak
mendengar teriakan Cinta. Air makin tinggi
membasahi
Cinta sampai ke pinggang dan Cinta semakin panik.

Tak lama lewatlah Kecantikan. "Kecantikan!
Bawalah aku
bersamamu!", teriak Cinta. "Wah, Cinta, kamu
basah dan
kotor. Aku tak bisa membawamu ikut. Nanti kamu
mengotori perahuku yang indah ini." sahut
Kecantikan.
Cinta sedih sekali mendengarnya. Ia mulai menangis
terisak-isak.

Saat itu lewatlah Kesedihan. "Oh, Kesedihan,
bawalah
aku bersamamu,"kata Cinta. "Maaf, Cinta. Aku
sedang
sedih dan aku ingin sendirian saja..." kata Kesedihan
sambil terus mengayuh perahunya.

Cinta putus asa. Ia merasakan air makin naik dan
akan
menenggelamkannya. Pada saat kritis itulah tiba-tiba
terdengar suara, "Cinta! Mari cepat naik ke
perahuku!" Cinta menoleh ke arah suara itu dan
melihat
seorang tua dengan perahunya. Cepat-cepat Cinta
naik
ke perahu itu, tepat sebelum air
menenggelamkannya. Di
pulau terdekat, orang tua itu menurunkan Cinta dan
segera pergi lagi.

Pada saat itu barulah Cinta sadar bahwa ia sama
sekali
tidak mengetahui siapa orang tua yang
menyelamatkannya
itu. Cinta segera menanyakannya kepada seorang
penduduk tua di pulau itu, siapa sebenarnya orang
tua
itu. "Oh, orang tua tadi ? Dia adalah Waktu" kata
orang itu. "Tapi, mengapa ia menyelamatkanku?
Aku tak
mengenalnya. Bahkan teman-teman yang
mengenalku pun
enggan menolongku "tanya Cinta heran.

"Sebab," kata orang itu, "hanya Waktu lah yang tahu
berapa nilai sesungguhnya dari Cinta.
walau jarak dan waktu memisahkan qta,tapi itu bukanlah halangan untuk qta saling mencinta...
suatu saat qta pasti dapat bersama dalam cinta..amiieen
love you so much...